Rabu, 01 April 2015

tidak ada kata terlalu tua untuk berpetualang

Jadi, suatu hari begini ceritanya, aku dan teman-teman sekelas kedatangan tamu. Tamu tersebut menggunakan baju adat Sunda sambil membawa peralatan-peralatan yang kelihatannya seperti alat berkemah. Pekerjaannya adalah sebagai pemandu Wisata. Dia cukup kita panggil Opa Felix, ia adalah sesosok orang sederhana yang berpakaian sederhana dan menggenakan sendal yang tidak dijual di toko di manapun. Sekarang di sekolahku Semi Palar, ia datang berkunjung ke kelas 8 untuk berbagi pengalamannya tentang perjalanan. Di awal ia bercerita tentang masa-masa mudanya ia melakukan keonaran yang akhirnya membuat ia terkena hukuman dari ayahnya.Seperti misalnya, seharusnya ia pergi ke sekolah di pagi hari, tapi ia malah pergi ke Ciwidey naik kereta. Setelah ia bercerita cukup banyak tentang masa kecilnya, ia berkata kalau sebenarnya ilmu yang didapat di sekolah itu belum tentu terpakai saat besar nanti. Kalau dipikir-pikir lagi, kelihatannya Opa Felix tentunya memberi suatu panduan yang cukup membantu menerutku, yaitu, Sekolah adalah tempat kita belajar dan eksplorasi tapi di luarnya terdapat petualangan yang bisa kita eksplorasikan. Kembali lagi ke cerita tentang Opa Felix, ia bercerita juga tentang perjalannan, misalnya kita menginap di rumah orang lain (Live in) ingat buatkan si penghuni tersebut suatu kenang-kenangan yang bermanfaat untuk si penghuni, jangan memberikan kenang-kenangan yang nantinya hanya digunakan sebgai pajangan.
Setelah bercerita banyak, beberapa teman  sibuk bertanya demikian aku juga sedang berfikir pertanyaan yang ingin diajukan. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan teman-teman semua hampir seluruhnya tentang perjalanan yang menjadi bekal untuk perjalannan besar nanti. Waktupun cepat berlalu, sudah saatnya Opa Felix melanjutkan petualangnya sebelum berpamit, ia diajak foto bareng bersama seluruh murid di kelasku. Setelah pemfotoan, ia pun pamit dan pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar