Rabu, 31 Desember 2014



Muhammad.Toha

Muhammad Toha adalah salah satu tokoh yang aktif pada peristiwa Bandung Lautan Api. Di saat jaman BLA dia adalah tokoh yang meledakan guddang amunisi milik Belanda bersama rekannya Moh. Ramdan tapi keduanya meniggal karena letusan gudang tersebut. Sekarang dia hanya dikenang sebagai pahlawan Bandung Lautan api bukan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Moh.Toha lahir di jalan Banceuy, desa Suniaraja, Bandung pada tahun 1927 Ayahnya bernama Suganda dan Ibunya berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor bernama Nariah. Pada tahun 1929 ayahnya meninggal dan ibunya menikah dengan Sugandi adik ayahnya Toha. Tidak lama kemudian Ibunya Toha bercerai dan Toha diambil oleh kakek dan nenek dari pihak ayah, nama kakek Toha adalah Jahiri dan Oneng. Pada umur 7 dia masuk Volk School hingga kelas 4. Lalu perang dunia II pun pecah yang menyebabkan Toha tidak bisa sekolah. Pada masa pendudukan Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan masuk Seinendan. Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudaian bekerja bekerja di bengkel motor. Setelah itu dia mulai belajar menjadi montir mobil di bengkel kendaraan militer Jepang yang menyebabkannya bisa mahir berbahasa Jepang.
Setelah Indonesia merdeka Toha terpanggil untuk bergabung dengan BRI yang kebetulan pemimpinnya adalah pamannya Toha sendiri Ben Alamsyah. Selanjutnya BRI bergabung dengan Barisan pelopor yang pemimpinnya Anwar Sutan Pamuncak menjadi BBRI. Di laskar ini dia menduduki jabatan sebagai Komandan Seksi I bagian Penggempur Bagi Pamannya Ben alamsyah dan Rachmat Sulaeman, tetangganya Toha dan sekaligus Komandannya BBRI, Toha adalah seorang yang Cerdas, Patuh kepada orangtua, Displin dan disukai teman-teman. Pada tahun 1945 itu Toha digambarkkan sebagai pria bermuka lonjong dengan tinggi 1,65 m dan pancaran mata yang tajam.
Kenapa dia adalah tokoh yang inspiratif buatku, karena dia seorang tokoh yang disiplin pada pekerjaannya seperti saat dia bertugas menjadi montir mobil orang Jepang, tanpa mengeluh dia kerjakan, bertanggung jawab pada tugasnya sehingga disukai oleh teman-temannya dan rela berkorban demi keselamatan rakyat-rakyat pada saat peristiwa bandung lautan api . Menurutku kita patut menuruti sifatnya-sifatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar